Monday, March 28, 2022

ARTIKEL VENTILASI INDUSTRI

VENTILASI INDUSTRI 
Ratnasari 
Prodi Pendidikan Vokasional Mekatronika, Fakultas Teknik 
Universitas Negeri Makassar 


PENDAHULUAN 

Ventilasi merupakan proses untuk mencatu udara segar ke dalam bangunan gedungdalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Udara yang mengalir dan selalu berganti memangdibutuhkan oleh sistem pendingin tubuh manusia yang mengandalkan pelepasan panas tubuhmelalui permukaan kulit. Udara dengan kejenuhan tinggi yang tidak mengalir di permukaankulit kita tentu akan menghambat sistem pelepasan kalor panas dari tubuh kita. Diperlukanudara pengganti yang kurang jenuh untuk memperlancar pelepasan panas dari tubuh. Disinilah pentingnya udara yang mengalir di satu ruangan. 

Hal tersebut dapat kita siasati dengan pembuatan ventilasi pada bangunan-bangunan hunian, dimana ventilasi tersebut mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan akan tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua dari ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Tujuan utama dari sebuah sistem ventilasi udara adalah untuk dapat menyediakan sebuah kondisi iklim mikro yang dapat diterima didalam sebuah ruangan, baikdari aspek kenyamanan maupun kesehatan bagi para penghuni ruangan (occupant ).  

 

 

HASIL 

 

Ventilasi insdustri atau pertukaran udara di dalam insdustri merupakan suatu metodeyang digunakan untuk memelihara dan menciptakan udara suatu ruangan yang sesuai dengankebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja. Disamping itu juga digunakan untuk menurunkan kadar suatu kontaminan di udara tempat kerja sampai batas yang tidak membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan pekerja. 

 

Prinsip sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industry adalah membuat suatu proses pertukaran udara di dalam ruang kerja. Pertukaran udara ini biasa dicapai dengan cara memindahkan udara dari tempat kerja dan mengganti dengan udara segar yang di laksanakan secara bersama-sama. 

 

Menurut Talty T.John (1988), jika tidak ada sistem pertukaran udara, kontaminan yang akan beregerak perlahan didalam udara ruang kerja. Sehingga kontaminan akan tetap berada disekitar sumber dan di daerah sekitar pernapasan pekerja dengan konsentrasi yang tinggi. Pertukaran udara dapat dilakukan baik secara alami maupun dengan bantuan perawatan mekanik. Pertukaran udara terjadi karena adanya perbedaan tekanan, dimana udara bergerak dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi ke daerah yang tekanannya rendah. Pertukaran udara secara mekanik di lakukan dengan cara memasang sistem pengeluaran udara (exhaust system) dan pemasukan udara (supply system) dengan menggunakan Fan. Exhaust system dipasang untuk mengeluarkan udara beserta kontaminan yang ada disekitar ruangkerja, biasanya ditempatkan disekitar ruang kerja atau dekat dengan sumber-sumber dimana kontaminan dikeluarkan. Supply system di pasang untuk memasukkan udara didalam ruangan,umumnya digunakan untuk menurunkan tingkat konsentrasi kontaminan didalam lingkungan kerja.   

 

Menurut Soedirman (1981) ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan sistem ventilasi di dalam industry, dimana kondisi lingkungan kerja tidak sesuai dengan kebutuhan proses produksi dan kenyamanan pekerja, yang disebabkan karena; (1) Tidak adanya perlengkapan sistem ventilasi; (2) Sistem ventilasi yang ada kurang memadai; (3) Perencanan pipa-pipa (ductwork) yang tidak baika; (4) Pemilihan Fan. 

Sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industri sesusai kebutuhan tiap departemen dalam suatu  industri dapat berbeda tergantung pada keadaan, proses 

atau penggunaan bahan kimia yang digunakan. Menegtahui tujuan penggunaan ventilasi akan membantu menentukan sistem ventilasi yang mana yang lebih tepat untuk operasi tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh tipe sistem ventilasi yang dapat digunakan untuk keperluan operasi di dalam suatu industri. 

1. Comfort ventilation 

Pertukaran udara adalah merupakan suatu cara dimana bagian dalam dari suatu ruangan dipanaskan atau didinginkan, atau mengubah kelembaban udara, untuk mengendalikan suatu proses atau membuat keadaan menjadi nyaman. Pertukarna udara untuk membuat keadaan menjaidi nyaman dikenal sebagai Comfort Ventilation, sebagai contoh adalah penggunaan Air Conditioning untuk meningkatkan perasaan naman dan enak selama bekerja. Dalam hal ini, rasa nyaman tersdebut dipandang sebagai suatu keharusan dari pada suatu kebutuhan. 

2. Dilution ventilation 

Beban panas yang tinggi, pancaran gas atau uap atau kontaminan lain di dalamsuatu ruangan dapat di kendalikan dengan cara memasukan udara segara kedalam ruangantersebut (terjadi pengenceran). Dan menghisap keluar udara kontaminan dari lingkungan kerja.  

3. Local Exhaust Ventilation 

Tujuan dari sistem ventilasi ini adalah untuk mengeluarkan udara kontaminan dari sumber tanpa memberi kesempatan kepada kontaminan untuk mengadakan difusi dengan udara didalam lingkungan kerja. Umumnya Local Exhaust Ventilation ditempatkan sangat dekat dengan sumber emisi. Penggunaannya lebih menguntungkan dibandingkan dengan Dilution ventilation. Dengan mengisap keluar kontaminan dari lingkungan kerjadan mengendapkan kontaminan dalam suatu kolektor, berarti membuat pabrik lebih bersih dan juga mengurangi biaya ketata-rumah tangga. 

4. Exhausted enclosure 

Kecepatan yang sangat tinggi dari kontaminan yang dipancarkan dari suatu sumber dan merupakan bahan yang sangat beracun harus dikendalikan dengan proses isolasi, dan selanjutnya untuk ventilasi pada ruangan tersebut dilakukan menggunakan pengendalian jarak jauh.  

5. Clean room ventilation 

Beberapa proses industri harus mengusahakan agar debu didalam ruangan kerjatetap dalam keadaan biasa seperti keadaan diluar ruangan adalah merupakan suatu masalah. Pada pembuatan gyroscopes misalnya, dan juga penggunan instrument lain yang memerlukan akurasi tinggi dikerjakan didalam ruangan yang bersih, demikian juga padaindustri photographi dan pembuatan obat-obatan. Sistem pertukaran udara dari beberapakamar yang saling berhubungan dipasang filter yang mempunyai efisiensi tinggi untuk memberi udar segar yang ditempatkan sedekat mungkin kepada tempat kerja. Filtermungkin akan menutup salah satu dinding (sisi ruangan) atau atap ruangan, dan dibuat lubang disalah satu sisi atau dilantai ruangan untuk mengeluarkan kontaminan. 

 

KESIMPULAN 

Ventilasi insdustri atau pertukaran udara di dalam insdustri merupakan suatu metode yang digunakan untuk memelihara dan menciptakan udara suatu ruangan yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja. Prinsip sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industry adalah membuat suatu proses pertukaran udara di dalam ruang kerja. 

  

Lingkungan kerja memiliki faktor bahaya yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, keselamatan, bahkan dapat menimbulkan kebakaran dan peledakan. Faktor bahaya tersebut bersumber dari kegiatan dimana proses produksi berlangsung. 

  

Sementara itu masih banyak industri yang kurang diperhatikan sistem ventilasi dalam menciptakan kondisi  lingkungan kerja, yang sesuai dengan kebutuhan produksi maupun kenyamanan pekerja. Selain itu sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industri sesusai kebutuhan tiap departemen dalam suatu industri dapat berbeda tergantung pada keadaan, prosees atau penggunaan bahan kimia yang digunakan. 

   

DAFTAR PUSTAKA 

Siswanto, A. (2012). Ventilasi Industri. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja JawaTimur. Departemen Pekerja. 

Talty T.John . “Prinsip Ventilasi Industri”. (1988) 

Menurut Soedirman. “Permasalan Sistem Ventilasi Industri”. (1981)